Konsep Animasi
Animasi sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata “animation”,
yang berasal dari kata dasar “to animate”, yang dalam kamus umum
Inggris-Indonesia berarti “menghidupkan” (Wojowasito 1997). Secara umum
animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati.
Maksudnya, suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan
emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup dan memiliki jiwa. Animasi
merupakan proses membuat objek yang awalnya hanya benda mati, dan saat
setelah di susun mengikuti alur pergerakan seolah objek itu menjadi
hidup dan bernyawa. Asal Mula Animasi adalah keinginan manusia untuk
membuat gambar yang hidup dan bergerak.
Sebenarnya,
sejak jaman dulu, manusia telah mencoba menganimasikan gerak gambar binatang yang mereka lihat, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol
Utara. Mereka mencoba untuk menangkap
gerakan binatang, seperti babi, bison atau kuda. Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para
pegulat yang sedang bertanding. Lukisan
Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan menggelarkan
gulungan lukisan. Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad
ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam
sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan
tangan akan memberikan gambaran bahwa burung tersebut berada di dalam sangkar.
Animasi muncul karna adanya keinginan manusia untuk membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai perantara dari pengungkapan apa yang mereka pikirkan. Animasi memang identik dengan pergerakan, tetapi tidak berarti bahwa setiap benda mati atau gambar statis yang digerakkanbisa disebut animasi, karena ada unsur kehidupan dalam animasi. Maka diperlukan penambahan karakter, mood dan emosi pada objek yang akan dianimasikan.
Animasi muncul karna adanya keinginan manusia untuk membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai perantara dari pengungkapan apa yang mereka pikirkan. Animasi memang identik dengan pergerakan, tetapi tidak berarti bahwa setiap benda mati atau gambar statis yang digerakkanbisa disebut animasi, karena ada unsur kehidupan dalam animasi. Maka diperlukan penambahan karakter, mood dan emosi pada objek yang akan dianimasikan.
Kelebihan dari animasi adalah semua unsur multimedia ditransformasikan, seperti gambar, text,
audio, dan video. Animasi dapat menyampaikan pesan dari animator ke audience
lewat gambar-gambar yang bergerak dengan jalan cerita yang terkesan hidup dan
menarik. Dengan animasi, audience lebih mudah mengerti dan mengingat apa pesan
yang disampaikan. Cara animasi menyampaikan pesan dengan cara melalui
gestur dalam animasi, gesture adalah bentuk komunikasi non verbal yang
diciptakan oleh bagian-bagian tubuh dalam karakter animasi yang dapat
dikombinasikan dengan bahasa verbal.
Di Eropa, animasi muncul pertamakali dari Thaumatrope sekitar abad ke 19 , yang berupa lembaran karton bergambar. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Di Asia, pusat animasi berada di Negara Jepang. Animasi mulai berkembang sejak tahun 1913. Dimana pada waktu itu dilakukan eksperimen animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. Berkembangnya industri anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan industri perfilman Jepang. Sedangkan di Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia. Alasan lain adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia sendiri.
Animasi dibagi menjadi Animasi 2D, Animasi 3D, dan Animasi Stop Motion. Berikut merupakan penjelasan mendetail mengenai setiap jenis animasi :
Di Eropa, animasi muncul pertamakali dari Thaumatrope sekitar abad ke 19 , yang berupa lembaran karton bergambar. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Di Asia, pusat animasi berada di Negara Jepang. Animasi mulai berkembang sejak tahun 1913. Dimana pada waktu itu dilakukan eksperimen animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. Berkembangnya industri anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan industri perfilman Jepang. Sedangkan di Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia. Alasan lain adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia sendiri.
Animasi dibagi menjadi Animasi 2D, Animasi 3D, dan Animasi Stop Motion. Berikut merupakan penjelasan mendetail mengenai setiap jenis animasi :
- Animasi 2D : merupakan animasi biasa yang sering disebut dengan
film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya
gambar yang lucu. Film kartun kebanyakan film yang lucu. Animasi
berbasis dua dimensi (2D Animation) Yakni objek yang dianimasi mempunyai
ukuran panjang (X-azis) dan ( Y-axis). Contohnya film kartun di TV
maupun di Bioskop : Shincan, Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry,
Scooby doo, dan masih banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film
Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun.
- Animasi 3D (3 Dimensi) : Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Contoh : Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
- Stop Motion Animation : Animasi ini juga dikenal sebagai claymation karena animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang di gerakkan. Teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906. Teknik ini seringkali digunakan dalam menghasilkan visual effect bagi film-film era tahun 50an dan 60an. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film.
- Animasi 3D (3 Dimensi) : Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Contoh : Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
- Stop Motion Animation : Animasi ini juga dikenal sebagai claymation karena animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang di gerakkan. Teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906. Teknik ini seringkali digunakan dalam menghasilkan visual effect bagi film-film era tahun 50an dan 60an. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film.
About The Author
![](https://scontent-a-mad.xx.fbcdn.net/hphotos-prn1/1374_662788490405127_198489364_n.png)
Templateify
Praesent nec tortor quam. Quisque ac malesuada augue. Sed dignissim gravida odio ut bibendum. Cras fermentum euismod turpis. Nunc nec diam ante, et faucibus ipsum. Etiam imperdiet mattis elit et molestie. Nulla feugiat mollis leo vel egestas. Pellentesque convallis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments